Selamat siang para pembaca Blog yang baik hatinya. Kali ini saya akan memposting pidato bahasa indonesia dengan tema Berjihad. Memang, tak sesempurna biasanya karena ini memang dadakan dan maklum, saya masih belajar. heeheee
Sekedar berbagi cerita, bahwa teks ini telah berhasil membawa saya meraih juara satu dalam lomba KTS di sekolah saya.. Heheheee
Selamat membaca dan semoga bermanfaat
السَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
(Muqaddimah) . . . . . . .
. . . .
Yang terhormat, Dewan Juri di tempat ini
Yang terhormat, Bapak dan Ibu guru MTsN Tulungagung
Dan teman-teman yang saya cintai...
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita haturkan
hati Kita untuk memanjatkaan rasa syukur yang terhingga kepada Sang Maha
Rahiim, Allah SWT.. Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta
inayahnya kepada Kita, hamba yang lemah.. Sehingga, kita dapat berkumpul tanpa
halangan yang berarti di majlis yang Insya Allah barokah ini.. Aamiin..
Kedua kalinya dan tak pantas dilupakan, sholawat serta
salam, semoga tidak akan pernah lupa kita limpahkan pada junjungan kita, Nabi
Kita, Suri tauladan kita, Baginda Muhammad SAW.. Karena Beliau-lah yang telah
membuka jalan penerang bagi kita, dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah,
dari zaman kebodohan menuju zaman kecerdasan, dan dari zaman yang belum ada
apa-apa menuju zaman yang serba ada..
Teman-teman yang berbahagia..
Kata Berjihad mungkin sudah tidak asing lagi di telinga
Kita. Apakah yang muncul pertama kali di benak kita saat mendengar kata Jihad??
Yaa.. berjuang, kita sering mengenalnya dengan berperang. Tetapi sebenarnya,
jihad bukan hanya dalam bentuk perang, melainkan ada cara-cara yang lain,
misalnya dengan berinfaq atau membelanjakan harta benda di jalan Allah.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perkenankanlah saya untuk menyampaikan
pidato dengan judul, “Membelanjakan harta dalam jihad fii sabilillah”
Mungkin telah kita ketahui tapi belum sempat Kita sadari,
bahwa nikmat yang sudah diberikan Allah
kepada Kita sangatlah banyak, tak terhingga, tak dapat dan tak pantas
diperhitungkan. Allah memberikan nikmat kepada Kita adalah untuk menguji apakah
Kita bersyukur yang kemudian Allah akan melipat gandakannya, atau kita
mengkufurinya maka sesungguhnya siksa yang diberikan amat pedih. Seperti firman
Allah...
لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Teman-teman yang saya cintai..
Diantara nikmat Allah yang terbesar adalah nikmat
kesehatan dan kekayaan sebagai modal Kita beribadah hanya kepada Allah SWT. Diantara
cara mensyukuri nikmat kekayaan tersebut adalah dengan mengeluarkan zakat atau menggunakannya
dalam kebaikan.Misalnya untuk menolong fakir miskin, mempererat tali
persaudaraan, mensukseskan pembangunan masjid, musholla, sekolah, pondok,
yayasan yatim piatu dan masih banyak sekali. Semua tadi termasuk cara
mensyukuri nikmat harta benda yang dapat menyebabkan harta tersebut bertambah
dan insya Allah penuh barokah.
Sedangkan sebaik-baik manusia adalah menjadi teladan
dalam kebaikan, sebagaimana yang telah disabdakan Nabi Muhammad SAW yang
artinya, “Barang siapa menciptakan kebaikan lalu diikuti oleh orang banyak,
maka Ia mendapatkan pula pahala mereka sampai hari qiyamat”.
Saudara-saudara seiman, sebangsa dan setanah air...
Jika ingin mendapatkan rizki yang luas, maka jangan merasa
pelit untuk mendermakan harta benda yang Kita miliki. Karena Insya Allah, harta
tersebut akan diganti dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Hal itu juga
diceritakan dalam sebuah hadist, “terdapat seorang laki-laki yang menghadap
Nabi sambil melapor : Wahai utusan Allah, saya memiliki harta benda yang
banyak, bagaimana cara membelanjakannya? Nabi menjawab : Keluarkan zakat harta
bendamu, sebab ia bisa membersihkan dan mempererat keluargamu serta mengetahui
hak-hak orang miskin dan tetangga yang membutuhkan”. Rasulullah juga menegaskan
pada hadist yang lain, “Tidak akan berkurang harata benda yang di dermakan dan
takutlah kalian dengan perbuatan pelit, sebab kerusakan umat sebelum kalian
adalah memiliki sifat pelit”.
Wahai saudara-saudaraku..
Ketahuilah dan jangan lupa, kita saat ini berada di bulan
yang agung, bulan yang penuh rahmat, yakni bulan Dzulhijjah. Kita juga telah
mengetahui, bahwa di bulan ini terdapat hari yang Agung, yakni Hari Qurban. Sesungguhnya
orang-orang muslim di penjuru dunia disunnahkan untuk berqurban, dengan sunnah
muakad bagi mereka yang mempunyai keluasan rizki. Dan ini adalah syariat yang
amat sangat penting dalam agama Islam.
Dalam hal jihad dengan harta benda, Kita bisa bercermin
pada salah satu sahabat Nabi, yaitu Khalifah Ustman bin ‘Affan.. Dimana dalam
suatu perang, Beliau rela menyumbangkan hampir seluruh harta bendanya demi
orang mukmin. Hingga diceritakan harta Beliau hanya tinggal dua ekor Unta dan
beberapa keping uang saja, padahal dilaka itu Beliau termasuk salah satu
sahabat yang paling kaya. Subhananallah, begitu mulianya hati Beliau.. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya, sebagai generasi muda yang bertanggung jawab dan
berakhlaqul karimah, marilah kita menyisihkan sebagian harta Kita kepada
saudara-saudara Kita yang kekurangan atau mungkin membutuhkan pertolongan..
Kalau kita dengan sungguh-sungguh melaksanakan perintah
agama, seperti sholat, puasa, zakat, sedekah, dan yang lain, tentunya tidak
akan ada saudara-saudara kita yang kekurangan, kehidupan mereka terasa tentram,
dan akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.. Insya Allah, Aamiin Aamiin yaa
Rabbal ‘Aalamiin..
Kiranya, demikian tadi yang dapat saya sampaikan. Apabila
ada kelebihan, maka itu semata-mata karena Allah SWT. Dan jika ada kekurangan,
sesungguhnya itu juga berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, saya mohon yang
sebesar-besarnya..
وَالسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Bagus sekali sharenya , bisa untuk bahan pembelajaran. terimaksih banyak.
BalasHapus