Rabu, 16 Desember 2015

Contoh Cerita Pendek - Pengalaman Pribadi

Mimpi yang harus Ku pendam
( Annisa ReHa )

            Aku punya mimpi. Mimpi yang tak pernah kutahu akan tercapai atau tidak. Aku hanya yakin, bahwa Tuhan itu ada. Dia-lah yang akan menjawab semua mimpi yang telah aku gambar dalam kanvas putih dan tersimpan dengan rapi. Itulah sebabnya aku berani bermimpi setinggi langit. Bahkan aku berani bermimpi menempuh pendidikan di MAN Al-Insan, MA terbaik di Negara tercinta ini.
            Aku sadar, aku tak pernah menduduki angka 1, 2, maupun 3 di kelas. Menyenggol 5 besar saja sudah sangat bersyukur Aku. Meskipun begitu, keyakinanku inilah yang mendorongku untuk berani mendaftarkan diri bersama jajaran siswa-siswi berprestasi dari setiap bagian di negeri ini.
            Rahmadina Khoirunnisa, itulah Aku. Gadis 15 tahun yang hidup penuh mimpi, penuh harapan, dan penuh keyakinan. Bersama temanku, Ikfina Mar’atus Zahra, aku mendaftarkan diri kepada Bu Winda, guru BP kami. Aku belum tentu bisa mendaftarkan diri ke sekolah impian itu karena dari sekolah masih harus diseleksi dan hanya diambil beberapa orang. Kami para calan pendaftar harus bersaing dengan menunjukkan prestasi yang pernah dicapai.
            Aku sangat yakin bisa lolos dengan sederet prestasi yang pernah kuraih. Aku ini memang tak pernah menjuarai olimpiade MIPA atau ranking ‘sekian’ di kelasku layaknya teman-teman lain yang juga ikut mendaftarkan diri. Tapi di bidang lain, aku pernah menjadi juara pertama lomba pidato dan mewakili kabupaten di tingkat provinsi. Yah, tapi prestasiku ini hanya bagaikan sebutir padi di lading jika dibandingkan dengan prestasi teman-teman lain. Aku tak peduli.. Karena aku dan Zahra, begitu aku biasa memanggilnya, adalah 2 gadis pemberani yang sangat yakin dengan impian kita masing-masing.
            “Kamu dan Aku ini terlalu berani ya Za.” Candaanku pada Zahra mencairkan suasana. “Hahahah.. jangan gitu ah, kita harus yakin dong.” “Alah, kamu itu kebanyakan gaya tau nggak.” “Hahahahaha…” Kami tertawa bersama diri kita yang tengah berada di ambang ketidakpastian. Ya, besok adalah hari dimana pengumuman seleksi tingkat sekolah akan dipublish.